Kami Atas Nama Pengurus ISLAMICOFACEH.WORDPRESS.COM Mengucapkan Minal aizin Walfaizin Mohon Maaf Lahir Dan bathin. By admin
10 Nov
Selamat Iedul Adha 1431 H
8 Nov
Danau Aneuk Laot
Danau Aneuk Laot atau bisa disebut danau air tawar, berada ditengah-tengah Kota Sabang , kata Aneuk Laot dalam bahasa Aceh, yang berarti Anak Laut, dengan panorama yang indah untuk dinikmati di siang hari, karena tempatnya sejuk dan bila senja tiba kita juga bisa menikmati sunset yang mempesona, dan jika malam tiba cahaya dari lampu-lampu dari atas bukit kota Sabang meneranginya. Danau ini merupakan sumber mata air bagi seluruh penduduk Pulau Weh. Cara menuju lokasi yaitu bisa menggunakan kendaraan pribadi, sewa, ataupun transportasi umum.
27 Oct
air terjun lae gecih
kegiatan masyarakat di daerah ini mayoritas budidaya ikan air tawar dan bertani, sehingga wisatawan yang berkunjung di daerah ini dapat melihat kegiatan pedesaaan.
27 Oct
air terjun pekan biluy
Tempat wisata air terjun Pekan Biluy ternyata masih meninggalkan sisa-sisa kejayaannya. Sebuah bekas bangunan kafe kayu masih berdiri rongsokannya, juga ada 2 tempat duduk beton memanjang disitu. Untuk melihat langsung posisi air terjun pengunjung harus menaiki anak tangga sebanyak 172 buah dengan kemiringan rata-rata 45 derajat
Pasca bencana tsunami 24 Desember 2004 silam,jalan menuju air terjun Peukan Biluy rusak parah bahkan perbukitan tersebut banyak yang telah hilang namun sudah diperbaiki.
27 Oct
wisata TNGL
Taman Nasional Gunung Leuser merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan pantai, dan hutan hujan tropika dataran rendah sampai pegunungan.
Hampir seluruh kawasan ditutupi oleh lebatnya hutan Dipterocarpaceae dengan beberapa sungai dan air terjun. Terdapat tumbuhan langka dan khas yaitu daun payung raksasa (Johannesteijsmannia altifrons), bunga raflesia (Rafflesia atjehensis dan R. micropylora) serta Rhizanthes zippelnii yang merupakan bunga terbesar dengan diameter 1,5 meter. Selain itu, terdapat tumbuhan yang unik yaitu ara atau tumbuhan pencekik.
Satwa langka dan dilindungi yang terdapat di taman nasional antara lain mawas/orangutan (Pongo abelii), siamang (Hylobates syndactylus syndactylus), gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), kambing hutan (Capricornis sumatraensis), rangkong (Buceros bicornis), rusa sambar (Cervus unicolor), dan kucing hutan (Prionailurus bengalensis sumatrana).
Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi: Gurah. Melihat dan menikmati panorama alam, lembah, sumber air panas, danau, air terjun, pengamatan satwa dan tumbuhan seperti bunga raflesia, orangutan, burung, ular dan kupu-kupu. Bohorok. Tempat kegiatan rehabilitasi orangutan dan wisata alam berupa panorama sungai, bumi perkemahan dan pengamatan burung. Kluet. Bersampan di sungai dan danau, trekking pada hutan pantai dan wisata goa. Daerah ini merupakan habitat harimau Sumatera. Sekundur. Berkemah, wisata goa dan pengamatan satwa. Ketambe dan Suak Belimbing. Penelitian primata dan satwa lain yang dilengkapi rumah peneliti dan perpustakaan. Gunung Leuser (3.404 m. dpl) dan Gn. Kemiri (3.314 m. dpl). Memanjat dan mendaki gunung. Arung jeram di Sungai Alas. Kegiatan arung jeram dari Gurah-Muara Situlen-Gelombang selama tiga hari. |
Atraksi budaya di luar taman nasional yaitu Festival Danau Toba pada bulan Juni di Danau Toba dan Festival Budaya Melayu pada bulan Juli di Medan.
Musim kunjungan terbaik : bulan Juni s/d Oktober setiap tahunnya.
.Cara pencapaian lokasi: Medan-Kutacane berjarak ± 240 km atau 8 jam dengan mobil, Kutacane-Gurah/Ketambe berjarak ± 35 km atau 30 menit dengan mobil, Medan-Bohorok/Bukit Lawang berjarak ± 60 km atau 1 jam dengan mobil, Medan-Sei Betung/Sekundur berjarak ± 150 km atau 2 jam dengan mobil, Medan-Tapaktuan berjarak ± 260 km atau 10 jam dengan mobil. sumber dephut.go.id
24 Oct
pulau weh
24 Oct
taman laut rubiah
Akomodasi berupa makanan dan penginapan tersedia di desa Iboih. Iboih adalah desa kecil dimana kondisi dan layanan penduduk sangat menunjang kenyamanan dalam menikmati atraksi alam sekitar.
Hutan Wisata Iboih terletak bersebelahan dengan Taman Laut Rubiah, dengan luas sekitar 1300 hektar dan juga merupakan daerah terlindung. Hutan ini merupakan hutan hujan tropis yang masih tinggi kerapatannya tetapi selalu mengundang pengunjung untuk menikmati keindahan keasliannya. Hutan ini tempat bagi beragam binatang, banyak terdapat monyet, reptil kecil dan besar, dan burung beraneka warna termasuk burung dara Nicobar yang tidak terdapat di bagian lain Indonesia
24 Oct
memperingati hari syahidnya tjut nya’ mutia
sungguh sebuah bangsa yang aneh, bangsa yang lupa akan hari besarnya, tepat hari ini atau 24 okober 1910 silam, seorang putri bangsa aceh, syahid di paya cicem dengan 3 tembakan di dada oleh pasukan korps marsose,
oleh karena itu untuk memperingati hari berkabung nasional kami pengelola islamicofaceh.wordpress.com
memposting biografi singkat tentang beliau, seoarang pahlawan yang cukup di segani oleh kawan dan lawan, tapi di lupakan oleh penduduk negeri ini.
harapan kami generasi muda agar mengirim doa atau ummul qur’an kepada beliau
Cut Nyak Meutia (1870 Pirak, Keureutoe, Aceh Utara – 24 Oktober 1910) adalah pahlawan nasional Indonesia dari daerah Aceh. Ia dimakamkan di Alue Kurieng, Aceh.
Awalnya Cut Meutia melakukan perlawanan terhadap Belanda bersama suaminya Teuku Muhammad atau Teuku Cik Tunong. Namun pada bulan Maret 1905, Cik Tunong berhasil ditangkap Belanda dan dihukum mati di tepi pantai Lhokseumawe. Sebelum meninggal, Teuku Cik Tunong berpesan kepada sahabatnya Pang Nagroe agar mau menikahi istrinya dan merawat anaknya Teuku Raja Sabi.
Cut Meutia kemudian menikah dengan Pang Nagroe sesuai wasiat suaminya dan bergabung dengan pasukan lainnya dibawah pimpinan Teuku Muda Gantoe. Pada suatu pertempuran dengan Korps Marechausée di Paya Cicem, Cut Meutia dan para wanita melarikan diri ke dalam hutan. Pang Nagroe sendiri terus melakukan perlawanan hingga akhirnya tewas pada tanggal 26 September 1910.
Cut Meutia kemudian bangkit dan terus melakukan perlawanan bersama sisa-sisa pasukannya. Ia menyerang dan merampas pos-pos kolonial sambil bergerak menuju Gayo melewati hutan belantara. Namun pada tanggal 24 Oktober 1910, Cut Meutia bersama pasukkannya bentrok dengan Marechausée di Alue Kurieng. Dalam pertempuran itu Cut Nyak Meutia gugur.
sumber : acehpedia.org
23 Oct
danau laut tawar
Ada 25 aliran krueng yang bermuara ke Danau Laut Tawar dengan total debit air kira-kira 10.043 liter per detik.
Rerata kedalaman danau:
35 meter dari pinggir danau: 8,9 meter.
100 meter dari pinggir danau: 19,27 meter.
620 meter dari pinggir danau: 51,13 meter.
Rerata suhu air danau diukur berdasarkan kedalaman:
1 meter: 21,55 °C
5 meter: 21,37 °C
10 meter: 21,15 °C
20 meter: 20,70 °C
50 meter: 19,35 °C
Kecerahan tertinggi 2,92 meter (di tengah danau), sedangkan yang terendah 1,29 meter (Kp. Kuala II). Semakin tinggi kecerahan, maka semakin jernih air.
23 Oct
pulau tsunami
Sebelumnya pulau ini merupakan bagian dari pulau yang terletak di desa Keuleuang Keuleuang, Jaya kabupaten. Lokasi ini cocok untuk rekreasi memancing atau snorkeling.
Pulau ini terletak di sisi barat Daerah Aceh, tepatnya di Kecamatan Jaya (Lamno), Aceh Jaya, dengan jarak dari ibu kota provinsi dan ibukota distrik dengan perjalanan bus 2 jam. Pulau ini diapit oleh Keuluang Pulau Sarang dan Gua Gunung Teumiga, sangat indah bila dilihat dari puncak Gunung Geurutee jalan Negara. Untuk mengunjungi pulau ini adalah perahu nelayan yang tersedia di desa dengan Sudhen Ujong panjang Sekitar 15 menit berlayar. Pulau ini merupakan bukti sejarah bagi generasi yang akan datang, gelombang sengit dari tsunami di Aceh.